
JAKARTA - Banyak orang menganggap influenza sama dengan batuk pilek biasa.
Padahal, kedua kondisi ini berbeda, terutama dari segi gejala dan tingkat keparahannya. Influenza, jika tidak ditangani dengan tepat, bahkan dapat menimbulkan komplikasi serius hingga berakibat fatal. Kondisi ini kini tengah menjadi perhatian di Indonesia, terutama karena kasusnya meningkat pada anak-anak saat musim hujan.
Menurut Dr. Nastiti Kaswandani dari Unit Kerja Koordinasi Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia, kasus influenza cenderung melonjak pada cuaca dingin seperti musim penghujan. Meski begitu, di Indonesia sebagai negara tropis, virus influenza bisa menyerang sepanjang tahun. Lonjakan kasus pada anak-anak bahkan memicu peningkatan rawat inap dan membuat layanan rumah sakit kewalahan.
Baca Juga
Influenza Kerap Dianggap Remeh
Dr. Nastiti menegaskan bahwa influenza sering disalahpahami. Banyak orang menyingkatnya menjadi “flu” lalu menganggapnya sama dengan selesma atau batuk pilek biasa. Padahal, influenza adalah penyakit saluran pernapasan akibat infeksi virus influenza yang gejalanya jauh lebih berat dibandingkan selesma.
“Padahal influenza berbeda dengan selesma. Influenza adalah penyakit yang memang terjadi karena infeksi influenza, penyakit saluran nafas ini disebabkan oleh virus influenza dan gejalanya biasanya lebih berat dibandingkan batuk pilek biasa,” jelasnya.
Gejala influenza selain batuk dan pilek juga meliputi demam, nyeri tubuh, sakit kepala hebat, mual, serta hidung meler atau tersumbat. Sementara selesma umumnya hanya ditandai dengan batuk dan hidung tersumbat, serta belum tentu disebabkan oleh virus influenza.
“Sehingga kalau kita sering dengar istilah, kemarin nggak masuk sekolah atau kantor karena kena flu berat, demam tinggi, sampai nggak bisa bangun karena nyeri otot dan lemas, itu kemungkinan masuk dalam gejala influenza. Tapi kalau masih bisa beraktivitas, itu mungkin batuk pilek biasa,” tambah Dr. Nastiti.
Penularan Sangat Cepat
Seperti virus pernapasan pada umumnya, influenza menular melalui droplet atau percikan cairan dari hidung dan mulut ketika penderita batuk, bersin, atau berbicara. Penularannya sangat cepat, bahkan bisa menular ke dua hingga tiga orang lain hanya dari satu penderita.
Jika tidak tertangani, influenza dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, gagal ginjal, gagal hati, hingga kematian. Virus influenza yang paling sering muncul adalah Influenza B dan C dengan gejala ringan. Namun, Influenza A—seperti H1N1 atau H3N2—dikenal lebih berbahaya karena sering bermutasi, sehingga kebutuhan vaksinnya berbeda tiap tahun.
Dampak Serius pada Kelompok Rentan
Influenza masih menjadi penyebab utama pneumonia atau radang paru, terutama pada anak-anak. Meski bisa menyerang segala usia, kelompok paling rentan adalah anak-anak, lansia, ibu hamil, serta orang dengan penyakit komorbid.
“Influenza sendiri merupakan rajanya mutasi, itu yang menyebabkan penyakit ini tidak pernah selesai bahkan sejak 100 tahun lalu. Namun, dengan vaksinasi virus ini berubah dari sangat mematikan dan menyebabkan pandemi di Spanyol, kini jadi bisa disembuhkan,” terang Dr. Nastiti.
Pencegahan Influenza
Langkah pencegahan bisa dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Saat sakit atau merawat orang yang sakit, gunakan masker atau tutup hidung dan mulut ketika batuk atau bersin. Cuci tangan dengan sabun, istirahat cukup, perbanyak minum air putih, dan makan makanan bergizi seimbang.
Vaksinasi juga menjadi langkah penting. Di Indonesia, vaksin influenza bisa diberikan kapan saja karena virusnya dapat beredar sepanjang tahun. Satu dosis vaksin per tahun dianjurkan untuk mencegah penularan sekaligus menekan tingkat keparahan penyakit.
Tanda Bahaya Influenza
Masyarakat perlu mengenali tanda bahaya influenza yang bisa berkembang menjadi komplikasi berisiko tinggi. Beberapa tanda tersebut antara lain:
Demam tinggi di atas 38 derajat celcius
Bayi atau anak sulit minum
Sesak napas atau adanya tarikan dinding dada bagian bawah
Kejang
Penurunan kesadaran
Kebiruan di sekitar mulut
“Kita tahu bahwa batuk pilek biasanya akan sembuh sendiri. Tapi kita harus juga mengenali tanda bahaya, kapan harus membawa mereka ke IGD. Kita harus perhatikan kalau demamnya cenderung tinggi terus, atau anak sulit minum karena muntah terus atau karena nyeri, itu merupakan tanda bahaya karena bisa terkena dehidrasi. Dengan mengenal tanda itu, anak bisa segera mendapat pertolongan di rumah sakit,” papar Dr. Nastiti.
Jangan Sepelekan Influenza
Meski sering dianggap sebagai flu biasa, influenza bukanlah penyakit yang bisa diabaikan. Dengan tingkat penularan cepat dan risiko komplikasi berat, influenza perlu ditangani dengan serius. Penerapan gaya hidup sehat, vaksinasi rutin, serta kewaspadaan terhadap gejala menjadi langkah kunci agar penyakit ini tidak berkembang lebih parah.
Membedakan influenza dengan batuk pilek biasa sangat penting agar masyarakat bisa segera mengambil tindakan yang tepat. Semakin cepat penanganan, semakin kecil risiko komplikasi berbahaya.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan BBM Merata Nasional
- 03 Oktober 2025
2.
Bulog Pastikan Kualitas Beras MBG Terjaga Setiap Saat
- 03 Oktober 2025
3.
Bahlil Klarifikasi Vivo, Shell dan BP Batal Ambil Base Fuel
- 03 Oktober 2025
4.
Harga Minyak Turun Terendah Jelang Pertemuan OPEC+
- 03 Oktober 2025
5.
SPBU Swasta Vivo, BP-AKR Tunda Pembelian BBM Pertamina
- 03 Oktober 2025