PLN Indonesia Power: Penerapan K3 yang Konsisten Berbuah Penghargaan Internasional

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Semarang telah meraih penghargaan internasional dalam bidang keselamatan dari World Safety Organization (WSO). Penghargaan ini merupakan hasil dari konsistensi penerapan budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di lingkungan kerja PLN IP.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa sebagai inti dari sistem kelistrikan Indonesia, PLN IP selalu menerapkan budaya K3 dalam setiap proses bisnis. Hal ini dilakukan untuk mendukung program Pemerintah serta memastikan perlindungan, kesejahteraan, dan keselamatan setiap pekerjanya.

"Kami telah menerapkan budaya K3 di setiap lini, baik di unit pembangkit maupun unit kerja lainnya. Ke depan, PLN Indonesia Power akan terus meningkatkan budaya K3 secara berkelanjutan dan menjadi pelopor dalam penerapannya," ujar Edwin.

Baca Juga

PLN Enjiniring Kembangkan Pasar Oksigen Rendah Karbon, Tim GOXY Raih Juara III di HLN ke-79

Pada ajang WSO Indonesia Safety Culture Award (WISCA) dan WSO Pakistan Safety Culture Award (WPSCA) Tahun 2024, PLN Indonesia Power meraih Penghargaan dengan Peringkat Gold (Level 4) karena berhasil mengimplementasikan budaya keselamatan kerja secara konsisten.

Senior Manager PLN IP UBP Semarang, Flavianus Erwin Putranto, yang menerima langsung penghargaan tersebut, menyatakan bahwa keberhasilan ini berkat dedikasi dan komitmen seluruh lapisan, mulai dari manajemen hingga petugas lapangan, dalam menerapkan budaya K3.

"Budaya K3 selalu menjadi prioritas utama di lingkungan unit kerja kami, karena aspek ini sangat penting untuk kelancaran proses bisnis dan perlindungan pekerja," ujar Flavianus.

Chairman WSO Indonesia, Soehatman Ramli, mengungkapkan kebanggaannya terhadap komitmen perusahaan-perusahaan yang menerima penghargaan ini, termasuk PLN IP UBP Semarang.

"Perusahaan yang terlibat dalam kegiatan ini menunjukkan dedikasi tinggi terhadap keselamatan, mengimplementasikan praktik-praktik terbaik dalam manajemen risiko, dan secara konsisten mengedepankan kesejahteraan karyawan sebagai prioritas utama," jelas Soehatman.