PLN IP Mengemban Tugas Masa Depan untuk Antisipasi Kebutuhan Listrik Indonesia: Mengintegrasikan Energi Baru Terbarukan untuk Net Zero Emission

PLN IP Mengemban Tugas Masa Depan untuk Antisipasi Kebutuhan Listrik Indonesia: Mengintegrasikan Energi Baru Terbarukan untuk Net Zero Emission

Jakarta, Indonesia - PLN Indonesia Power (PLN IP) telah menegaskan komitmennya dalam mengantisipasi kebutuhan energi listrik di masa depan dengan memanfaatkan beragam jenis Energi Baru Terbarukan (EBT). Langkah ini tidak hanya sebagai wujud dari komitmen perusahaan terhadap pencapaian target net zero emission, tetapi juga sebagai upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam forum Asia Pacific Energy Talks yang diselenggarakan di Jakarta, Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyoroti pentingnya transisi energi menuju sumber daya yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Forum tahunan ini, yang dihadiri oleh pemangku kepentingan dari berbagai negara di Asia Pasifik, menjadi panggung bagi PLN IP untuk menegaskan komitmen dalam merumuskan strategi energi terbaik.

"Menuju net zero emission bukanlah perkara yang mudah, namun sebagai Subholding PLN, kami bertekad keras untuk merumuskan solusi energi terbaik dalam menghadapi transisi energi," ujar Edwin.

Baca Juga

PLN Enjiniring Kembangkan Pasar Oksigen Rendah Karbon, Tim GOXY Raih Juara III di HLN ke-79

PLN Indonesia Power tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga telah menyiapkan berbagai strategi pengembangan EBT untuk memenuhi kebutuhan energi 35 tahun mendatang.

"Dalam 35 tahun mendatang, permintaan akan energi akan meningkat drastis. Oleh karena itu, kami perlu mengeksplorasi berbagai sumber daya energi baru yang tersedia di Indonesia," tambah Edwin.

Meskipun demikian, Edwin menegaskan bahwa pengembangan EBT saat ini belum sepenuhnya cocok untuk diterapkan secara luas. PLN IP telah mulai memperkenalkan teknologi EBT seperti hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia. Namun, kesiapan teknologi dan keuangan masih menjadi kendala yang harus diatasi sebelum penerapannya dapat dilakukan secara luas.

"Saat ini, kami masih menunggu kematangan teknologi dan keuangan untuk menghindari kenaikan biaya listrik yang signifikan," ungkap Edwin.

Sebagai langkah awal dalam mencapai target net zero emission, PLN Indonesia Power telah merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023. Dalam proyek ini, PLN IP memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

"Inisiatif Hijaunesia 2023 merupakan langkah maju untuk mempercepat pengembangan EBT sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021–2030," jelas Edwin.

PLN IP juga berencana untuk mengakselerasi pembangunan PLTS di lima lokasi dengan total kapasitas 500 MW. Proses ini akan melibatkan pra-seleksi mitra, termasuk kontraktor EPC, pemilihan lender, dan proses perizinan.

Redaksi

Redaksi

indonesia.energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Implementasi K3 PLN Icon Plus Terbukti dengan Empat Penghargaan di IQSA

Implementasi K3 PLN Icon Plus Terbukti dengan Empat Penghargaan di IQSA

PLN Icon Plus dan Mitra Serpo Bersatu Tingkatkan Keandalan Sistem

PLN Icon Plus dan Mitra Serpo Bersatu Tingkatkan Keandalan Sistem

PLN Icon Plus Tunjukkan Kepemimpinan K3 dengan 4 Penghargaan di IQSA 2024

PLN Icon Plus Tunjukkan Kepemimpinan K3 dengan 4 Penghargaan di IQSA 2024

PLN Icon Plus Bersama Mitra Serpo untuk Wujudkan Layanan Tangguh

PLN Icon Plus Bersama Mitra Serpo untuk Wujudkan Layanan Tangguh

Keselamatan Kerja Jadi Prioritas: PLN Icon Plus Dapatkan 4 Penghargaan K3

Keselamatan Kerja Jadi Prioritas: PLN Icon Plus Dapatkan 4 Penghargaan K3