Di Jakarta, PLN Olah 3,3 Ton FABA dari PLTU Lontar Menjadi Bahan Konstruksi Gardu Distribusi

Di Jakarta, PLN Olah 3,3 Ton FABA dari PLTU Lontar Menjadi Bahan Konstruksi Gardu Distribusi
|

JAKARTA- PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya berhasil memanfaatkan 3,3 ton Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) atau abu sisa pembakaran batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar, Banten sebagai bahan konstruksi pembangunan Gardu Distribusi listrik. Langkah ini sebagai wujud nyata komitmen perseroan dalam mengurangi jejak karbon serta meningkatkan konsep sustainability dalam bisnis.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN saat ini terus bertumbuh untuk menjalankan usaha ketenagalistrikan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat lebih banyak bagi masyarakat dan lingkungan. Hal ini juga sejalan dengan komitmen PLN pada nilai Environmental, Social, and Governance (ESG).

”FABA itu dulunya dipandang sebagai limbah yang tidak ada nilai ekonominya. Tapi kini PLN berhasil melakukan inovasi dan mengubahnya menjadi produk yang kaya akan manfaat dalam menunjang pembangunan infrastruktur nasional,” ujar Darmawan.

Baca Juga

PLN Enjiniring Kembangkan Pasar Oksigen Rendah Karbon, Tim GOXY Raih Juara III di HLN ke-79

Beberapa pemanfaatan FABA kata Darmawan, di antaranya, mampu meningkatkan kelembapan (pH) tanah, mencegah abrasi di daerah pesisir pantai, menjadi pupuk tanaman, bahan campuran beton, bahan pengeras jalan, hingga pembuatan batako yang kini digunakan untuk pembangunan gardu distribusi.

”Salah satunya kami gunakan limbah FABA ini untuk keperluan pembangunan gardu distribusi. Saat ini kita bangun satu gardu percontohan, selanjutnya akan ada lagi gardu-gardu lain yang dibangun menggunakan FABA,” lanjut Darmawan.

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Lasiran menyampaikan, FABA yang digunakan untuk pembangunan gardu ini sekaligus mendukung misi pemerintah untuk mengurangi jejak karbon.

”Pemanfaatan FABA ini juga berhasil menerapkan konsep 3R atau reduce, reuse dan recycle pada limbah PLTU kita.” jelas Lasiran.

Keberadaan Gardu Distribusi ujar Lasiran, memegang peranan penting dalam mengontrol proses penyaluran beban listrik PLN ke pelanggan. Pasalnya, di dalam gardu distribusi terdapat beberapa alat yaitu pemutus, penghubung, pengaman, serta transformator yang sangat berpengaruh pada kualitas listrik yang disalurkan.

”Kami berharap pembangunan Gardu Distribusi ini selain berhasil mengurangi jejak karbon tentunya akan berkontribusi besar dalam meningkatkan proses penyaluran listrik PLN ke pelanggan,” tutup Lasiran.

Redaksi

Redaksi

indonesia.energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

PLN (UIT JBB)  Berkomitmen Tingkatkan Keandalan Listrik di Hari Listrik Nasional ke-79 melalui Pemeliharaan MTU di Gardu Induk CSW Jakarta

PLN (UIT JBB) Berkomitmen Tingkatkan Keandalan Listrik di Hari Listrik Nasional ke-79 melalui Pemeliharaan MTU di Gardu Induk CSW Jakarta

PLN (UIT JBB)  Sambut Hari Listrik Nasional ke-79 dengan Pemeliharaan MTU di Gardu Induk CSW Jakarta

PLN (UIT JBB) Sambut Hari Listrik Nasional ke-79 dengan Pemeliharaan MTU di Gardu Induk CSW Jakarta

PLN (UIT JBB)  Rayakan Hari Listrik Nasional ke-79 dengan Pemeliharaan Optimal di Gardu Induk CSW Jakarta

PLN (UIT JBB) Rayakan Hari Listrik Nasional ke-79 dengan Pemeliharaan Optimal di Gardu Induk CSW Jakarta

PLN (UIT JBB)  Berkomitmen Jaga Keandalan Listrik Lewat Pemeliharaan MTU di Gardu Induk CSW Jakarta

PLN (UIT JBB) Berkomitmen Jaga Keandalan Listrik Lewat Pemeliharaan MTU di Gardu Induk CSW Jakarta

PLN (UIT JBB)  Tingkatkan Kualitas Listrik di Hari Listrik Nasional ke-79 dengan Pemeliharaan di Gardu Induk CSW Jakarta

PLN (UIT JBB) Tingkatkan Kualitas Listrik di Hari Listrik Nasional ke-79 dengan Pemeliharaan di Gardu Induk CSW Jakarta