JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) sedang mempercepat pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 500 megawatt (MW) sebagai bagian dari proyek Hijaunesia 2023. Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyatakan bahwa PLTS ini akan dibangun di lima lokasi dan diharapkan bisa mulai beroperasi lebih cepat dari proyek sebelumnya.
Proses pembangunan dilakukan secara paralel, termasuk pra-seleksi mitra seperti kontraktor EPC, pemilihan pemberi pinjaman, dan pengurusan perizinan," ujar Edwin dalam keterangannya pada Minggu (7/4/2024). Pembangunan PLTS ini menarik minat banyak calon mitra dan kontraktor EPC, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sebanyak 33 peserta telah lulus tahap request for quotation (RFQ) dan saat ini proses tender sudah memasuki tahap evaluasi sampul 1. "Calon mitra yang berminat berasal dari dalam negeri hingga Eropa, menunjukkan bahwa proyek EBT kami sangat menarik," tambahnya.
Dalam memilih mitra, perusahaan menekankan pentingnya pemenuhan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sesuai dengan regulasi yang berlaku. Dengan penerapan TKDN, diharapkan proyek PLN dapat menciptakan efek berganda bagi industri dalam negeri. Edwin juga menekankan bahwa pembangunan PLTS ini merupakan bagian dari komitmen PLN dalam mengembangkan energi baru terbarukan dan mengurangi emisi. Hingga 2028, PLN Indonesia Power menargetkan pengembangan pembangkit EBT sebesar 2,78 GW yang berkontribusi pada pengurangan emisi CO2 sebesar 2 juta ton.
"Proyek Hijaunesia 2023 ini juga merupakan bentuk komitmen dan implementasi PLN melalui PLN Indonesia Power dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola," tutupnya.