Jakarta – PT PLN Indonesia Power (PLN IP) mempercepat pengembangan energi surya di Indonesia dengan memulai pembangunan lima pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas total 500 megawatt (MW). Proyek ambisius ini merupakan bagian dari Proyek Hijaunesia 2023, sebuah inisiatif strategis PLN IP untuk mendukung transisi energi nasional menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Kelima PLTS ini akan dibangun di lokasi-lokasi strategis yang memiliki potensi penyinaran matahari optimal. PLN IP telah memulai proses pra-seleksi mitra, pemilihan lender, dan perizinan secara paralel untuk mempercepat penyelesaian proyek.
“Kami optimis bahwa pembangunan PLTS 500 MW ini dapat diselesaikan lebih cepat dari proyek-proyek sebelumnya. Hal ini dimungkinkan berkat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, mitra strategis, dan masyarakat,” ujar **Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN IP**.
Proyek Hijaunesia 2023 telah menarik minat yang besar dari berbagai calon mitra dan kontraktor EPC, baik dari dalam maupun luar negeri. Saat ini, proses tender telah memasuki tahap evaluasi, dan PLN IP berkomitmen untuk memilih mitra yang memiliki rekam jejak yang baik dan mampu memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
“Pembangunan PLTS 500 MW ini merupakan langkah penting dalam upaya PLN IP untuk mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 2,78 GW pada tahun 2028. Kami yakin bahwa proyek ini akan memberikan kontribusi signifikan dalam mengurangi emisi karbon dan meningkatkan ketahanan energi nasional,” tambah Edwin.
PLN IP akan terus mengembangkan proyek-proyek energi terbarukan lainnya sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung transisi energi dan mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.