Jakarta - Dua perusahaan energi terkemuka Indonesia, PLN Indonesia Power (PLN IP) dan PGE, telah menandatangani Joint Development Agreement (JDA) untuk mengoptimalkan potensi energi panas bumi di Indonesia. Kerja sama ini merupakan langkah maju dalam mempercepat transisi energi nasional menuju penggunaan sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Penandatanganan JDA ini merupakan tindak lanjut dari Joint Development Study Agreement (JDSA) yang telah disepakati sebelumnya. Fokus utama dari kerja sama ini adalah pengembangan proyek co-generation di dua wilayah kerja panas bumi, yaitu PLTP Ulubelu dan PLTP Lahendong. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi listrik masing-masing sebesar 30 MW dan 15 MW.
Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan bukti nyata komitmen kedua perusahaan dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai target Enhanced National Determined Contribution (NDC) dan Net Zero Emission (NZE). "Dengan memanfaatkan potensi panas bumi yang melimpah di Indonesia, kita dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan," ujarnya.
Pengembangan proyek co-generation ini akan memanfaatkan energi yang terkandung dalam brine, atau air panas hasil pemisahan uap, untuk meningkatkan kapasitas produksi listrik. Teknologi ini merupakan salah satu inovasi dalam pemanfaatan energi panas bumi yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Kerja sama antara PLN IP dan PGE diharapkan dapat menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain dalam melakukan kolaborasi strategis untuk mempercepat transisi energi di Indonesia. Dengan sinergi dan komitmen bersama, Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam pemanfaatan energi panas bumi dan mencapai target-target lingkungan yang telah ditetapkan.