Jakarta – PLN Indonesia Power (PLN IP) dan Pertamina Geothermal Energy (PGE) menandatangani Joint Development Agreement (JDA) untuk mengoptimalkan potensi panas bumi di Indonesia. Kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam mendukung transisi energi nasional, mencapai target Enhanced National Determined Contribution (NDC), dan program Net Zero Emission (NZE).
Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra, menekankan pentingnya pengembangan energi panas bumi sebagai sumber energi bersih yang melimpah di Indonesia. "Indonesia memiliki 40% cadangan panas bumi dunia, dan potensi ini perlu terus dikembangkan menjadi sumber energi listrik yang ramah lingkungan," ujarnya.
Kolaborasi antara PLN IP dan PGE akan fokus pada pengembangan proyek co-generation di dua wilayah kerja panas bumi, yaitu PLTP Ulubelu dan PLTP Lahendong. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi listrik masing-masing sebesar 30 MW dan 15 MW.
Edwin menambahkan, "Dengan memanfaatkan inovasi dan teknologi canggih, pemanfaatan energi panas bumi dapat ditingkatkan, sehingga kontribusi energi terbarukan dalam pemenuhan kebutuhan listrik di Indonesia semakin besar."
Penandatanganan JDA ini merupakan tindak lanjut dari Joint Development Study Agreement (JDSA) yang telah disepakati sebelumnya. Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi model kolaborasi strategis antara perusahaan energi dalam negeri untuk mempercepat transisi energi dan mencapai target-target lingkungan yang telah ditetapkan pemerintah.