JAKARTA - Di balik gemerlap KTT World Water Forum (WWF) ke-10 yang tengah berlangsung di Bali, terdapat peran vital PLN Indonesia Power (PLN IP) yang tak banyak diketahui. Sebagai penyedia energi utama, PLN IP menjadi tulang punggung kesuksesan acara internasional ini, memastikan setiap sudut venue konferensi hingga akomodasi para delegasi diterangi dengan cahaya yang stabil dan andal.
"Kami sadar bahwa listrik adalah kebutuhan dasar yang tak bisa ditawar dalam sebuah acara sebesar ini," ujar I Made Harta Yasa, Senior Manager PLN IP UBP Bali. "Oleh karena itu, kami telah menyiapkan segala sesuatunya dengan cermat, mulai dari pembangkit hingga petugas lapangan, untuk memastikan pasokan listrik tanpa gangguan selama KTT berlangsung."
Dengan mengandalkan tiga pembangkit utama di Pesanggaran, Pemaron, dan Gilimanuk, PLN IP mampu menyuplai hingga 70% kebutuhan listrik Bali saat beban puncak. Ini merupakan bukti nyata komitmen PLN IP dalam mendukung kesuksesan acara internasional yang diadakan di Indonesia.
Tak hanya itu, PLN IP juga telah melakukan berbagai upaya preventif untuk menghindari gangguan listrik selama KTT berlangsung. Mulai dari pemeliharaan rutin pembangkit hingga penyiagaan tim khusus yang siap merespons setiap masalah yang mungkin timbul.
"Kami ingin memastikan bahwa para delegasi dari seluruh dunia dapat fokus pada diskusi dan negosiasi penting tanpa perlu khawatir tentang masalah listrik," tambah Djoko Mulyono, Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN IP.
Dukungan PLN IP terhadap KTT WWF ke-10 ini menunjukkan bahwa perusahaan energi tidak hanya berperan dalam penyediaan listrik, tetapi juga dalam mendukung kemajuan bangsa. Dengan memastikan kelancaran acara internasional ini, PLN IP telah berkontribusi dalam memperkuat citra Indonesia di mata dunia.
Bali bersinar terang, bukan hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena dukungan energi yang andal dari PLN Indonesia Power. Ini adalah bukti nyata bahwa energi dapat menjadi kekuatan pendorong bagi kemajuan bangsa dan kesuksesan acara internasional.