JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Semarang meraih prestasi gemilang dalam bidang keselamatan, memperoleh penghargaan internasional dari World Safety Organization (WSO). Kesuksesan ini menjadi bukti nyata dari komitmen PLN IP dalam menerapkan budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang konsisten di seluruh lingkungan kerjanya.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa PLN IP memandang K3 sebagai pondasi utama dalam menjalankan sistem kelistrikan nasional. "Kami mengintegrasikan budaya K3 dalam setiap aspek bisnis kami, dari proses pembangkitan hingga distribusi, sebagai bagian dari dukungan kami terhadap program Pemerintah dan untuk memastikan kesejahteraan setiap pekerja," ungkap Edwin.
PLN IP bertekad untuk terus meningkatkan budaya K3 secara berkelanjutan, menjadikannya sebagai landasan yang kokoh dalam operasional perusahaan. "Kami berkomitmen untuk terus menjadi pelopor dalam menerapkan budaya keselamatan kerja, dengan upaya perbaikan berkelanjutan sebagai fokus utama," tambahnya.
Penghargaan WSO Indonesia Safety Culture Award (WISCA) dan WSO Pakistan Safety Culture Award (WPSCA) Tahun 2024 yang diterima PLN Indonesia Power menegaskan keberhasilan perusahaan dalam menerapkan budaya keselamatan dengan baik dan konsisten, terbukti dengan peringkat Gold (Level 4) yang diraih.
Flavianus Erwin Putranto, Senior Manager PLN IP UBP Semarang, yang secara langsung menerima penghargaan tersebut, menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari dedikasi dan komitmen dari seluruh jajaran, mulai dari manajemen hingga petugas lapangan. "Kami mengutamakan budaya K3 dalam setiap aspek operasional kami, karena kami percaya bahwa ini merupakan kunci utama kesuksesan bisnis kami," paparnya.
Chairman WSO Indonesia, Soehatman Ramli, mengungkapkan kebanggaannya terhadap komitmen perusahaan yang menerima penghargaan ini, termasuk PLN IP UBP Semarang. "Perusahaan yang terlibat menunjukkan dedikasi tinggi terhadap keselamatan, menerapkan praktik terbaik dalam manajemen risiko, dan konsisten mengedepankan kesejahteraan karyawan sebagai prioritas utama," jelas Soehatman.