JAKARTA - PT Pertamina EP Cepu (PEPC), sebagai salah satu Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina, berhasil mencatatkan kinerja yang luar biasa pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2023. Produksi minyak mentah, dengan saham PEPC sebesar 45%, mencapai rata-rata 71.22 MBOPD, melampaui Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2023 yang ditetapkan sebesar 58.01 MBOPD atau 122.76% dari target yang ditetapkan.
Pencapaian ini didorong oleh produktivitas Lapangan Banyu Urip dan Lapangan Kedung Keris. Tidak hanya itu, PEPC juga berhasil merealisasikan Proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran Tiung Biru (JTB), yang memasuki fase produksi pada akhir 2022, menghasilkan gas bumi dan kondensat. Produksi gas PEPC tahun 2023 mencapai 207.84 MMSCFD, berasal dari Lapangan Banyu Urip, Kedung Keris (saHAM PEPC 45%), dan Lapangan Jambaran Tiung Biru (saHAM PEPC 92%).
RUPS Tahunan 2023 dihadiri oleh pemangku kepentingan utama, termasuk Komisaris Utama PEPC, Taufan Hunneman, serta Direktur Utama PEPC, Muhamad Arifin. Dalam sambutannya, Arifin menyatakan apresiasi terhadap kinerja PEPC yang stabil di tengah kondisi global yang penuh tantangan. Dia juga menyoroti keberhasilan PEPC dalam merealisasikan Proyek JTB, yang kini berkontribusi dalam mendukung ketahanan energi negara di era transisi menuju energi bersih.
Selain pencapaian produksi yang gemilang, PEPC juga berhasil menambah cadangan minyak mentah sebesar 8.15 MMBOE di tahun 2023. Ini menunjukkan komitmen PEPC dalam memperkuat ketahanan energi nasional dan memastikan kelangsungan operasional yang berkelanjutan.