JAKARTA - Pada era proyek yang semakin kompleks, PT Pertamina Internasional EP (PIEP) sebagai Regional Internasional memperkenalkan Integrated Project Activities & Surveillance System (IPASS), sebuah sistem informasi terbaru yang dirancang untuk mempercepat pengambilan keputusan manajemen proyek.
Direktur Utama PIEP, Jaffee A. Suardin, mengungkapkan apresiasinya terhadap tim yang telah berperan dalam pengembangan sistem ini. "IPASS adalah adaptasi dari sistem yang digunakan oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR), yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan PIEP. Dengan kemampuan deteksi dini IPASS terhadap indikator kinerja proyek, manajemen dapat mengambil keputusan secara cepat berdasarkan informasi yang terukur," jelasnya.
IPASS memungkinkan para pimpinan memantau dan mengevaluasi proyek prioritas secara terpusat melalui dashboard IPASS Project Pipeline dan Critical Project Monitoring selama fase pelaksanaan. Hal ini sesuai dengan tujuan utama PIEP, yaitu mencapai OTOBOSOR (on time - on budget - on specification - on return).
Sudianto Lumban Tobing, Manager Projects PIEP, menjelaskan bahwa pengembangan IPASS melalui beberapa tahapan selama kurang lebih 5 bulan. "IPASS meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penutupan proyek. Tahap awal melibatkan perencanaan timeline proyek, anggaran, dan manfaat yang diharapkan," ungkapnya.
Selanjutnya, tahap pelaksanaan proyek memantau seluruh tahapan proyek untuk memastikan kepatuhan terhadap timeline dan anggaran yang telah direncanakan.
Tahap terakhir adalah penutupan proyek yang bertujuan untuk menyelesaikan seluruh aspek fisik dan finansial proyek.
Dengan IPASS, PIEP memiliki harapan untuk menerapkan sistem manajemen proyek yang terintegrasi dan berkelanjutan di seluruh perusahaan. Saat ini, PIEP mengawasi 71 proyek utama bernilai lebih dari $1,5 miliar, dan IPASS diharapkan dapat memastikan pelaksanaan Portofolio Proyek yang lancar melalui sistem yang terukur, transparan, dan efektif.