JAKARTA-PLN Enjiniring (PLNE) terlibat secara aktif dalam Focus Group Discussion (FGD) yang membahas kebijakan penangkapan karbon, khususnya implementasi teknologi Carbon Capture di lingkungan PT PLN (Persero). Diskusi ini menjadi semakin relevan setelah diterbitkannya Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 14 Tahun 2024 oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Sebagai perwakilan dari Grup PLN, PLNE membahas kesiapannya dalam mengadopsi program Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization Storage (CCUS). Mereka menekankan pentingnya pengembangan teknologi Low Carbon untuk memperpanjang umur aset pembangkit listrik fosil.
Acara ini diawali dengan pembukaan oleh Grenata Louhenapessy, Executive Vice President Regulasi dan Kebijakan PT PLN (Persero), serta Firdaus Wajdi, Sub Koordinator Penyiapan WK Non-Migas Direktorat Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM. Mereka menyoroti peran kunci PLNE dalam menyampaikan strategi implementasi CCS/CCUS di pembangkit listrik batubara milik PLN. Presentasi tersebut menggarisbawahi upaya PLN dalam mengadopsi teknologi Low Carbon sebagai bagian dari solusi untuk mencapai target pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Adopsi teknologi CCS/CCUS dianggap sebagai langkah kunci dalam mengurangi emisi karbon dari sektor pembangkit listrik, yang sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mencapai target NZE 2060. Sebagai bagian integral dari Grup PLN, PLNE menegaskan komitmennya yang kuat dalam mendukung upaya mitigasi perubahan iklim dan pengurangan emisi karbon.
Diskusi ini tidak hanya membahas peran PLNE dalam implementasi teknologi ini, tetapi juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah dalam mencapai tujuan bersama untuk menjaga lingkungan dan mempercepat transisi ke ekonomi berkelanjutan. Melalui keterlibatannya dalam FGD ini, PLNE menegaskan posisinya sebagai pelopor dalam menerapkan inovasi teknologi untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi Indonesia.